Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, telah menyatakan bahwa dirinya tidak berencana tinggal di rumah dinas di Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini mencerminkan pendekatan unik dan inklusif yang menjadi ciri khas Gibran selama menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Rumah Dinas untuk Kepentingan Publik
Gibran mengungkapkan bahwa rumah dinas di IKN akan dibuka untuk kegiatan masyarakat, mirip dengan kebijakannya di Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo. Selama masa kepemimpinannya, Loji Gandrung tidak digunakan sebagai tempat tinggal pribadi, melainkan difungsikan untuk kegiatan publik seperti prewedding, akses WiFi gratis, hingga spot foto.
"Kan saya selama ini juga tidak tinggal di sana (Loji). Loji kita manfaatkan untuk umum, prewedding, numpang WiFi, foto-foto," ujar Gibran, Selasa (16/7/2024).
Pilihan Gibran di IKN
Sikap serupa akan diterapkan di rumah dinas Wakil Presiden di IKN. Gibran berkomitmen memanfaatkan fasilitas tersebut untuk kegiatan warga, sementara dirinya memilih tinggal di tempat pribadi. Selain itu, rumah dinas di Jakarta akan digunakan sebagai lokasi menerima tamu resmi.
"Saya bisa tidur di mana saja. Rumah dinas di Jakarta nanti saya gunakan untuk menerima tamu, saya di rumah sendiri," jelasnya.
Fokus pada Kunjungan Kerja dan Belanja Masalah
Gibran menegaskan bahwa dirinya akan lebih sering berkeliling Indonesia untuk menyerap aspirasi masyarakat. Mengenai fasilitas di IKN, ia mengaku belum mengetahui detailnya, tetapi memastikan pembangunan IKN akan menjadi salah satu fokus utama bersama Presiden terpilih.
"Saya tidak tahu di sana fasilitasnya apa, yang jelas pembangunan IKN akan kami kawal bersama Pak Presiden terpilih," tambahnya.
Kebijakan Berbasis Kepentingan Warga
Kebijakan ini mencerminkan gaya kepemimpinan Gibran yang menempatkan kepentingan masyarakat di atas kebutuhan pribadi. Dengan memanfaatkan fasilitas negara untuk mendukung kegiatan warga, Gibran berupaya menciptakan dampak positif bagi komunitas lokal, baik di Solo maupun di IKN.
Kesimpulan
Pendekatan Gibran Rakabuming Raka yang memprioritaskan kepentingan publik atas fasilitas pribadi menunjukkan komitmennya sebagai pemimpin yang inklusif. Langkah ini tidak hanya relevan bagi warga Solo tetapi juga menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia yang berharap pada perubahan di era baru pemerintahan.
0 Komentar